BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar
tentang IUFD
2.1.1
Definisi
IUFD (kematian janin dalam kandungan) didalam dunia kedokteran dikenal
dengan sebutan IUFD. IUFD / kematian janin adalah kematian yang terjadi saat
usia kehamilan lebih dari 20 minggu dimana janin sudah mencapai ukuran 500
gram.
·
Sebelum 20 minggu
Kematian janin dapat terjadi dan biasanya berakhir
dengan abortus.
·
Sesudah 20 minggu
Biasanya ibu telah merasakan gerakan janin sejak kehamilan 20 minggu dan
seterusnya.
2.1.2
Penyebab
1.
Perdarahan
Waspadailah Jika Ibu mengalami perdarahan hebat akibat plasenta previa (plasenta yang menutupi jalan lahir)
atau solosio plasenta (terlepasnya plasenta sebelum bayi dilahirkan).
2.
Kelainan congenital (bawaan bayi)
Yang dapat menyebabkan kematian janin adalah hidrops fetalis yakni
akumulasi cairan didalam rongga dada bias menyebabkan hambatan nafas terhadap
bayi.
3.
Preeklamsia dan eklampsia
4.
Hipertensi dan tekanan darah tinggi
5.
Infeksi saat hamil
Ibu saat hamil sebaiknya menjaga kondisi tubuh dengan baik guna
menghindari berbagai infeksi bakteri atau virus. Bahkan demam tinggi pada Ibu dapat
mengakibatkan janin tidaj tahan panas
tubuh Ibunya.
6.
Gawat Janin
Bila terdapat air ketuban yang habis otomatis tali pusat terkompresi
antara badan janin dengan ibunya. Kondisi ini bias mengakibatkan janin tercekik
karena oksigen dari ibu ke janin berhenti.
7.
Kehamilan lewat waktu
Kehamilan lebih dari 42 minggu, jika kehamilan telah lewat waktu plasenta
akan mengalami penuaan sehingga fungsinya akan berkurang dan janin akan
mengalami kekurangan asupan nutrisi dan oksigen. Cairan ketuban bias berubah
menjadi sangat kental dan hijau akibatnya cairan dapat terhisap masuk kedalam
paru-paru.
8. Trauma pada
saat hamil
Trauma bias mengakibatkan terjadi solosio plasenta atau plasenta
terlepas. Trauma terjadi misalnya karena benturan pada perut entah karena
kecelakaan atau pemukulan. Benturan ini dapat mengenai pembuluh darah di
plasenta sehingga timbul perdarahan di plasenta atau plasenta lepas sebagian.
2.1.3
Diagnosis
1.
Anamnase
Ibu tidak merasakan gerakan janin dalam beberapa hari atau gerakan janin
sangat berkurang dan Ibu merasakan bahwa perutnya tidak bertambah besar bahkan
bertambah kecil atau kehamilan tidak seperti biasanya.
2.
Inspeksi
Tidak terlihat gerakn-gerakan janin yang biasanya dapat terlihat terutama
pada ibu yang kurus.
3. Palpasi
Tinggi fundus > rendah dari seharusnya tua kehamilannya tidak teraba
gerakan janin dengan palpasi yang teliti.
4. Auskultasi
Baik memakain setetoskop monoral maupun dengsan peptone tidak terdengar
DJJ.
5. Reaksi
kehamilan
Reaksi kehamilan baru negative setelah beberapa minggu janin mati dalam
kandungan.
6. Ultrasonogafi
Tidak terlihat DJJ dan gerakan-gerakan janin.
2.1.4
Patologi
Apabila terdapat janin yang mati dalm kehamilan telah lanjut, terjadi
perubahan-perubahan sebagai berikut:
1.
Stadium Maserasi I
Timbulnya lepuh-lepuh pada kulit , lepuh ini mula-mula terisi cairan
jernih tetapi kemudian menjadi merah berlangsung sampai 48jam setelah anak /
bayi meninggal.
2.
Stadium Maserasi II
Timbul lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air ketuban menjadi coklat. Terjadi
dalam 48 jam setelah bayi meninggal.
3.
Stadium Maserasi III
Terjadi kira-kira dalam 3 minggu setelah bayi meninggal badan janin
sangat lemas dan hubungan antara tulang-tulang sangat longgar, odema pada kulit
bawah.
2.1.5
Penanganan
a.
Bila disangka telah terjadi kematian janin didalam
rahim tidak usah terburu-buru bertindak. Sebaiknya diobservasi terlebih dahulu
dalam 2-3 minggu untuk mencapai kepastian diagnosis tersebut.
b.
Bila setelah 3 minggu kematian janin dalam kandungan
atau 1 minggu setelah di diagnosis partus belum mulai maka si ibu harus dirawat
diruangan agar dapat dilakukan induksi partus.
c.
Induksi partus dapat di mulai dengan pemberian estrogen
untuk mengurangi efek progesterone atau langsung dengan pemberian oksitoxin
drip dengan atau tanpa amniotomi.
d.
Persalinan sebaiknya dilakukan secara normal agar tidak
terlalu beresiko bagi si Ibu, tetapi bila ada penghalang misal, posisi bayi
sungsang ibu mengalami preeklamsia, plasenta previa dan sebagainya, maka
operasi cesar terpaksa dilakukan.
Janin yang meninggal sebaiknya jangan dibiarkan didalam rahim lebih dari
2minggu sebab jika terlalu lama akan mempengaruhi factor-faktor pembekuan
darah. Zat pembekuan darah atau fibrinogen bias turun dan menyebabkan darah
agak sulit membeku. Apabila semua ini terjadi maka akan berakibat fatal pada
kala ibu melahirkan.
2.1.6
Pengaruh
terhadap Ibu
Kematian janin dalam kandungan 3-4 minggu biasanya tidak membahayakan
Ibu. Setelah lewat 4 minggu, maka kemungkinan terjadinya kelainan darah akan
lebih besar karena itu pemeriksaan pembekuan darah harus dilakukan setiap
minggu setelah diagnosis ditegakkan.
2.1.7
Komplikasi –
komplikasi
a. Trauma
emosional yang berat terjadi bila waktu antara kematian janin dan persalinan
cukup bulan.
b. Dapat terjadi
infeksi saat ketuban sudah pecah
c. Dapat
terjadi koagulasi bila kematian janin berlangsung selama >2 minggu.
2.1.8
Penanganannya
1. Periksa TTV
2. Periksa
Radiologi
3. USG
4. Berikan
dukungan mental pada pasien
5. Pilih
persalinan dengan induksi
6. Jika
persalinan tidak terjadi dalam 2 minggu, trombosit menurun dan serviks belum
matang, matangkan terlebih dahulu dengan misoprostol.
2.1.9
Ibu dapat
hamil kembali
Meski pada kehamilan sebelumnya pernah mengalami kematian janin atau
keguguran bukan berarti ibu tidak dapat hamil lagi. Ibu dapat memulai program
hamil kapan saja. Sebaiknya ketahui dulu penyebab kematian janin yang terdahulu
sebelum ibu hamil lagi supaya apabila hamil lagi ibu dapat mengantisipasi
berbagai kemungkinan yang akan terjadi dalam kehamilan berikutnya.
2.2 Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan
menurut Halen Valey
2.2.1
Pengkajian
atau Pengumpulan Data
1.
Data Obyektif
a.
Biodata
1)
Nama Pasien dan suami pasien
Agar dapat mengenal atau memanggil sesuai nama dan tidak keliru dengan
pasen yang lain.
2)
Umur
Untuk mengetahui umur pasien dan kita bisa menentukan pragnosa kehamilan.
3)
Suku dan bangsa
Untuk mempermudah berkomunikasi denagn pasien
4)
Pekerjaan
Agar mengetahui social ekonomi dan apakah pekerjaan pasien menganggu
kehamilannya atau tidak.
5)
Pendidikan
Agar memotivasi yang diberikan petugas dapat sesuai denagn tingkat pengetahuan.
6)
Agama
Berhubungan dengan peralatan klien
7)
Status perkawinan
Untuk mengetahui kehamilan ini diluar nikah atau tidak dan dengan
kehamilannya diinginkan atau tidak.
8)
Alamat
Untuk memperjelas kelengkapan identitas pasien.
b.
Riwayat Menstruasi
Untuk memperlihatkan / memperhitungkan tanggal bersalin atau usia
kehamilan.
c.
Keluhan Utama
Untuk mengetahui tujuan klien datang periksa.
d.
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
untuk mengetahui apakah pasien sudah pernah hamil/ abortus dan hamil yang
ke berapa adalah keluhan pada saat hamil sekarang.
e.
Riwayat kehamilan sekarang
Berapa umur kehamilan sekarang, berapa kali periksa dan sudah mendapat TT
atau belum dan apa yang dirasakan.
f.
Riwayat Kesehatan yang lalu
Apakah klien pernah mengidap penyakit menurun, menular dan dan apakah klien pernah mengalami tindakan
operasi atau aborsi.
g.
Riwayat Keluarga
Adakah keluarga yang menderita penyakit menurun.
h.
Riwayat Psikososial
Mengenai perasaan pasien menerima peristiwa atau keadaan yang dialami.
1)
Latar belakang social budaya
Siapa yang biasanya menjadi penolong persalinan, apakah klien mempunyai
pantangan makanan.
2) Pola
kegiatan sehari-hari
Bagaimana pola nutrisi, aktivitas, eliminasi, istirahat,
personal hygiene.
2.
Data Obyektif
a.
Pemeriksaan umum
Meliputi : KU, BB,TTV sebelum atau saat hamil.
b.
Pemeriksaan Kebidanan
Meliputi :
1)
Inspeksi (periksa pandang)
a. Rambut :
bagaimana keadaan kulit kepala, apakah ada kelaianan.
b. Wajah : pucat, oedem atau tidak.
c. Hidung : bersih atau tidak, ada polip atau tidak
d. Mulut : adakah stomatis atau tidak, karies atau tidak
e. Telinga : kebersihan ada serumen atau tidak
f. Dada : bagaimana bentuknya apakah putting susu menonjol hypermigmentasi.
g. Perut : pembesaran, ada strie dan bekas SC atau tidak.
h. Vulva : apakah oedem, varices, ada luka parut atau
tidak.
i. Anus : ada hemoroid atau tidak.
j. Estremitas : adakah varices dan oedem atau tidak.
2) Palpasi
a. Leher : adakah pembesaran kelenjar tiroid, limfe
b. Mamae : adakah benjolan, kolostrum, sudah keluar atau
belum.
c. Perut :
1.
Leopold I
Untuk menentukan TFU dam usia kehamilan, serta bagian apa yang terletak
di fundus
2.
Leopold II
Untuk menentukan punggung janin berada disebelah kanan atau kiri ibu
3.
Leopold III
Untuk menentukan bagian apa yang terletak disebelah bawah uterus dan
bagian bawah sudah masuk PAP atau belum
4.
Leopold IV
Untuk menentukan seberapa bagian janin yang terendah masuk PAP
3) Auskultasi
Cortonen terdengar atau tidak, biasanya terdengar jelsa pada kiri atau
kanan sedikit ke bawah.
4)
Perkusi
Apakah ada refleksi patela
c.
Pemeriksaan khusus
Distansia spinarum (23-26 cm)
Distansia cristarum (26-29 cm)
Konjugata eksterna (18-29 cm)
Lingkar panggul (80-90 cm)
d.
Pemeriksaan dalam (VT)
Untuk mengetahui apakah ada kelainan janin lahir atau tidak pembukaan
effacement, ketuban sudah pecah atau belum, denominatornya, penurunan kepala di
hodge berapa.
e.
Pemeriksaan penunjang
-
Pemeriksaan laboratorium
-
Hb
-
Urine
-
USG
2.2.2
Identifikasi Diagnosa / Masalah
Yaitu untuk menentukan diagnosa / masalah langkah ini dikembangkan dari
interpretasi data kedalam identifikasi diagnosa IUFD.
2.2.3
Antisipasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Langkah ini berdasarkan diagnosa / masalah yang sudah teridentifikasi
yaitu merupakan pencegahan / penanganan.
2.2.4
Identifikasi Kebutuhan Segera / Kolaborasi
Yaitu pelayanan yang segera dilakukan demi keselamatan jiwa sang ibu dan
janin.
2.2.5
Intervensi
Langkah lanjut setelah diagnosa kebidanan ditegakkan yang mencakup
tujuan, langkah-langkah yang akan dilakukan serta rasional tindakan dalam
melakukan intervensi untuk memecahkan masalah klien dan kriteria yang akan
dicapai.
2.2.6
Implementasi
Implementasi merupakan penyelesaian suatu rencana kebidanan yang
dilakukan bidan secara mandiri, kolaborasi maupun rujukan sesama bidan
mengawasi dan memonitor kemajuan klien.
2.2.7
Evaluasi
Adalah tindakan pengukuran antar keberhasilan dan rencana tindakan yang
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan yang
dilakukan sesuai kriteria yang ditetapkan.
Berdasarkan evaluasi selanjutnya asuhan kebidanan dituliskan dalam bentuk
catatan perkembangan yang mencakup SOAP.
S (Subyektif) : data
yang didapat dari pertanyaan klien secara langsung
O (Obyektif) : data yang diperoleh
dari hasil observasi dan pemeriksaan
A (Assessment) : pernyataan
gangguan yang terjadi atas data S dan O
P (Planning) : perencanaan yang
ditentukan sesuai dengan masalah yang terjadi.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1
Pengumpulan
Data
Tanggal : 10-02-2010 Jam
: 14.00 WIB
A.
Data Subyektif
1.
Identitas / Biodata
Nama Ibu : Ny.
“S” Nama Ayah : Tn.
“B”
Umur : 20 tahun Umur : 25
tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pedagang Pekerjaan : Pedagang
Umur nikah : 19
tahun Alamat rumah : Merakurak
No. Reg : 06
03 46 Lama nikah : 9
bulan
2.
Riwayat Menstruasi
Siklus : teratur 28 hari Dysmenorea : ya,
sering
Lama : 5-7 hari Menarche : 14
tahun
Warna : merah segar HPHT : 01-07-2009
Bau : anyir TP : 08-04-2010
Flour albus : ya,
sebelum haid
3.
Keluhan Utama
Pasien datang rujukan dari bidan, dengan keluhan selama 2 hari tidak
merasakan gerakan janin dan mengeluarkan darah bercampur lendir dan ibu
mengatakan usia kehamilannya 8 bulan dan ibu merasakan kenceng-kenceng dan ini
anak yang pertama dan ibu mengatakan ketubanya masih utuh.
4.
Riwayat Kehamilan dan Nifas yang Lalu
|
No
|
Suami ke
|
UK
|
Jns. Persal
|
Penol
|
Penyul
|
BB/PB
|
Jns. Kel
|
H / M
|
Meneteki
|
|
1
|
1
|
hamil
|
ini
|
|
|
|
|
|
|
5.
Riwayat Kehamilan Ini / ANC / TT
Ibu mengatakan bahwa ini kehamilan yang ke-1 dengan usia 8 bulan, gerakan
mulai terasa pada umur 4 bulan dan sudah melakukan ANC selama 4x. Ibu mulai
tidak merasakan gerakan janin + 2 hari .
6.
Riwayat Kesehatan
v
Riwayat penyakit yang pernah / sedang diderita
Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah mengalami atau tidak sedang
menderita penyakit menular, menahun atau menurun seperti jantung, hipertensi,
asma, DM, hepatitis dan lain-lain.
v
Riwayat penyakit keluarga / keturunan
Ibu mengatakan bahwa keluarga tidak ada yang pernah mengalami atau tidak
sedang menderita penyakit menular, menahun seperti jantung, asma, DM, hepatitis
dan lain-lain dan keluarga tidak ada yang mempunyai keturunan gemeli.
7.
Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan bahwa kehamilan ini sangat diharapkan oleh suami, ibu dan
keluarganya, ini adalah kehamilan yang ke-1 usia kehamilan 8 bulan
8.
Pola Kehidupan Sehari-hari
a.
Pola nutrisi
- Sebelum hamil
Ibu
mengatakan makan 3x sehari dengan menu seimbang .
- Saat hamil
Ibu
mengatakan pada saat hamil pola makanya tidak ada perubahan .
b.
Pola eliminasi
-
Sebelum hamil
Ibu mengatakan sehari BAB jarang dan BAK sering.
-
Selama hamil
Ibu mengatakan sehari BAB sering dan BAK juga sering.
c.
Pola istirahat
-
Sebelum hamil
Ibu mengatakan istirahat dalam sehari 3-5 jam.
-
Selama hamil
Ibu mengatakan pada saat hamil istirahatnya ada perubahan,istirahatny
sekarang 5-6 jam perhari.
d.
Pola personal hygiene
-
Sebelum hamil
Ibu mengatakan dalam setiap hari ibu selalu merawat tubuhnya.
-
Selama hamil
Ibu mengatakan dalam masa hamil ibu lerbih giat untuk merawat tubuhnya.
e.
Pola Aktifitas
-
Sebelum hamil
Ibu melakukan kegiatan sehari-hari seperti menyapu, mengepel, mencuci dan
memasak
-
Selama hamil
Ibu melakukan kegiatan seperti sehari-harinya di rumah seperti menyapu,
mengepel, mencuci dan lain-lain
f.
Perilaku Kesehatan
-
Sebelum hamil
Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah merokok, minum alkohol, minum obat-obatan
/ jamu-jamuan
-
Selama hamil
Ibu mengatakan bahwa tidak pernah merokok, minum alkohol, minum
obat-obatan/jamu-jamuan.
g.
Pola Hubungan Seksual
Ibu mengatakan bahwa selama hamil ibu jarang berhubungan sexual dengan
suami.
B.
Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Fisik
§
Keadaan : Composmentis
§
Keadaan umum : Baik
§
TB / BB : -/-
§
Nadi : 80x/mnt
§
Suhu : 370C
§
R : 24x/menit
§
TD : 110/80 mmHg
2.
Pemeriksaan Obstetrik
Pemeriksaan panggul
Distansia spinarum : tidak dilakukan
Distansia cristarum : tidak dilakukan
Bodeloque : tidak dilakukan
Lingkar panggul : tidak dilakukan
3.
Pemeriksaan Kehamilan
a.
Inspeksi
§
Rambut : bersih, hitam, tidak rontok
§
Muka : - tidak ada cloasma gravidarum
- tidak pucat
- conjungtiva berwarna merah muda
- sklera berwarna putih
§
Leher : - tidak ada pembesaran vena jugularis
- tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
- tidak ada pembesaran kelenjar limfe
§
Dada : simetris
§
Payudara : - Bentuk : simetris bulan dan lonjong
- Areola mamae : hiperpigmentasi
- Putting susu : kanan
/ kiri menonjol
- Keluaran : colostrum
belum keluar
§
Perut : - Strie : albican
- Linea : nigra
- Pembesaran : normal
-His : positif
§
Vulva : - Warna : merah kebiruan
- Luka parut : tidak
ada keluaran
- Keluaran : tidak
ada
- Varices : tidak
ada varices
- Odema : tidak ada odema
§
Anus : tidak hemoroid
§
Ekstremitas : Atas : tidak ada odema
Bawah : tidak ada
odema dan varices
b.
Palpasi
Leopold I : TFU 28 cm, bagian fundus
teraba bundar, lunak tidak melenting (bokong)
Leopold II : Pada bagian sisi kanan
teraba panjang datar seperti papan (punggung) puka
Leopold III : Bagian terendah janin
teraba lunak, tidak jelas dan bagian terendah belum masuk PAP
Leopold IV : -
c.
Auskultasi
DJJ : tidak ada / tidak jelas
d.
Perkusi
Reflek patella : ka/ki : +/+
4.
Pemeriksaan penunjang
a. pemeriksaan darah
HB :10 gr %
3.2
Interpretasi
Data
Diagnosa : G1P00000
UK
32 minggu dengan IUFD, intra uterin keadaan ibu baik
Ds : Ibu mengatakan
hamil 8 bulan , hamil pertama tidak merasakan gerakan janin sama sekali selama
2 hari dan HPHT : 01-07-2009
Do :
a.
K/U : Baik
b.
TTV : TD : 110/80 mmHg N : 80x/mnt S : 370C
RR : 24x/mnt
c.
Pemeriksaan fisik : bagian tubuh tidak ada kelainan
d.
Palpasi
Leopold I : TFU 28 cm, bagian fundus
teraba bundar, lunak tidak melenting (bokong)
Leopold II : Pada bagian sisi kanan
teraba panjang datar seperti papan (punggung) puka
Leopold III : Bagian terendah janin
teraba lunak, tidak jelas dan bagian terendah belum masuk PAP
Leopold IV : -
e.
His : (+)
f.
DJJ (-)
g.
VT Ø 2 jari longgar
h.
Affecement 50%
i.
Ketuban (-)
3.3
Identifikasi
Masalah Potensial
Diagnosa Potensial
Diagnosa G1P00000 UK 32 minggu dengan IUFD, intra
uterin potensial terjadi infeksi dan gangguan pembekuan darah atau perdarahan.
Tindakan Antisipasi
Pemberian antibiotik
3.4
Tindakan
Segera
Kolaborasi dengan dokter obsgyn untuk tindakan medik selanjutnya.
3.5
Intervensi
Tanggal : 10-02-2010 Jam
: 14.00 WIB
Tujuan : Dengan memberikan
asuhan kebidanan selama + 24 jam bayi lahir dengan spontan dan tidak
terjadi komplikasi, infeksi, perdarahan dan lain-lain
Kriteria : - KU
:Baik
-
TTV normal
-
Tidak terjadi infeksi
-
Tidak terjadi perdarahan
Perencanaan
1.
Jalin komunikasi terapeutik dengan pasien
R : tercipta hubungan kooperatif antara pasien dan petugas kesehatan
2.
Jelaskan tentang
tindakan atau pemeriksaan yang dilakukan
R : pasien tidak cemas dan tidak khawatir
3.
Kolaborasi dengan dokter obsgyn
R : untuk menentukan tindakan selanjutnya
4.
Observasi keadaan pasien
-
Perdarahan
-
Kontraksi uterus
R : untuk mengetahui perkembangan kondisi fisik pasien
5.
Jelaskan hasil pemeriksaan
R : pasien mengetahui keadaan dan kondisi janin
6.
Bantu dalam pemberian nutrisi pada pasien
R : agar kebutuhan nutrisi ibu dapat terpenuhi
7.
Beri dukungan moral pada pasien
R : agar ibu tidak merasa cemas
8.
Libatkan keluarga dalam proses persalinan
R : agar keluarga dan pasien mau kooperatif dengan kita
3.6
Implementasi
/ Pelaksanaan
|
Tgl/Jam
|
Implementasi
|
TTD
|
|
10-02-10
14.00
|
1.
Menjalin komunikasi terapeotik pada pasien
2.
Menjelaskan tentang
tindakan/pelaksanaan yang akan dilakukan
3.
Mengobservasi keadaan pasien
KU : Baik
TD : 110/80 mmHg
N : 80x/mnt
S : 370C
RR : 24x/mnt
TFU : 28 cm
VT : Ø 2 jari longgar
Affecement : 50%
Ketuban : (-)
HB : 10 gr%
DJJ : tidak ada (-)
His : (+)
4.
Kolaborasi dengan dokter
§
Berikan cairan infus D5 drip oxitosin 5 unit
mulai 8 tetes-16 tetes/menit
§
HB 10 gr%
§
Pemberian induxin 1amp
§
Pemberian metargin 1amp
5.
Memberikan Asuhan saying ibu pada klien
-Memenuhi kebutuhan nutrisi
-Memberikan posisi yang nyaman untuk
ibu
-Memberikan motifasi pada pasien
-memberikan dukungan pada ibu
6.
Lakukan persiapan alat untuk menolong persalinan -Partus set
-Pertolongan pada BBL
-Persiapkan penjepit tali pusat
|
|
KALA I
|
Tgl/jam
|
HIS
|
DJJ
|
TTV
|
Cairan
obat
|
Keterangan
|
|
10-02-2010
14.30
|
2x10’=40”
|
Tidak ada
|
Td:110/80mmHg
S : 36,5
N
:80x/mnt
|
-D5+
oxitosin drip 5 unit
-8tetes/mnt
-12tetes/mnt
-16tetes/mnt
|
S : Ibu mengatakan ingin mengejan
O : Terdapat caput pada vulva
A : G1P00000 kala II
P : Lahirlah bayi dengan pertolongan spontan B
|
KALA II
Tgl/jam |
Keterangan
|
|
110-02-2010
15.00
|
1. Melihat
tanda tanda dan gejala kala II yaitu
-Adanya dorongan ingin meneran
-Adanya tekanan anus
-Perinium menonjol
-Vulva membuka
2. Menyiapkan
ibu dan posisi yang nyaman
3. Memimpin
persalinan
-Apabila ada his ibu di suruh untuk
mengejan
-Apabila tidak ada his ibu di suruh untuk
minum dan makan
4. Menaruh
kain di bawah bokong ibu, kemudian membuka partus set dan memakai hanskun
5. Menolong
persalinan yaitu apabila kepala janin sudah keluar maka lindungi perineum dan
setelah kepala lahir cek apakah ada lilitan tali pusat/tdk,kemudian tunggu
paksi luar dan apabila sudah paksi luar kluarkan bayi dengan di pegang
kepalanya secara bipariental dan lahirkan bahu derpandengan menarik ke bawah
kmudian untuk melahrkan bahu belakang tarik keluar dan apabila bayi sudah
keluar lakukan sangga susur.
|
KALA III
Tgl/jam |
Keterangan
|
|
10-02-2010
|
1.
Melahirkan plasenta terlebih dahulu kita lakukan PTT
yaitu memindah klem tali pusat 5-10 cm di depan vulva.kemudian memposikan
tangan kiri secara dorsokranial dan tangan kanan memegang tali pusat,kemudian
menarik placenta jika plasenta sudah ada tanda pelepasan,lalu kita tarik ke
bawah setelah itu kita tarik ke atas,setelah nampak plasentanya kemudian kita
putar sampai plasenta keluar semuanya.
2.
Kita lihat apakah ada robekan perineum atau tidak
3.
Memeriksa kontraksi dan perdarahan
4.
Menilai suhu,nadi dan tensi dan hasil pemeriksaanya
Suhu: 37 Nadi: 88x/mnt TD: 110/80mmhg
|
Kala IV
|
Jamke
|
Tensi
|
Nadi
|
Suhu
|
TFU
|
UC
|
Kandung
kemih
|
Perdarahan
|
|
I
II
|
110/80
110/80
110/80
110/80
110/90
110/90
|
80x/mnt
80x/mnt
88x/mnt
80x/mnt
88x/mnt
80x/mnt
|
36,5
36
36,7
37
37
36,5
|
28cm
28cm
28cm
28cm
28cm
28cm
|
Baik
Baik
Baik baik baik
baik
|
Kosong kosong
kosong kosong kosong kosong
|
150cc
tidak ada
tidak ada
tidaak ada
tidak ada
tidak ada
|
3.7
Evaluasi
S : Ibu mengatakan sudah lega
karena bayi sudah lahir pada pukul 19.30 dan ibu dapat mengerti tentang
penjelasan yang di berikan oleh dokter atau petugas tentang bayinya .
0 : - Jam 19.30 bayi telah lahir spontan b
dengan AS=O BB=1100 gr PB=27cm jenis kelamin perempuan dan plasenta
lahir dengan spontan lengkap.
-KU =Baik
-TD
=110/80mmhg
-N =80x/mnt
-RR =24x/mnt
A : P10001 post partum dengan IUFD
P : 1. Observasi keadaan pasien
2 .
Masa nifas
- Ibu harus mobilisasi
- Perawatan ibu sehari-hari
- Anjurkan ibu untuk memilih KB apa yang akan ditentukan untuk
penundaan kehamilan
- Kontrol 1 minggu lagi di poli Obsgyn
3.
Beri HE tentang nutrisi untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu
4. Beri HE tentang vulva hygiene untuk
menghindarkan terjadinya infeksi
4. Berikan dukungan moral dan spiritual untuk
persiapan ibu dalam kehamilan berikutnya.
BAB 4
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Kematian dalam rahim yang terjadi saat usia kehamilan
dari 20 minggu dimana janin sudah mencapai ukuran 500 gr atau lebih disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya seperti ketidakcocokan rhesus ibu dan janin
dan berbagai penyakit pada ibu hamil, trauma saat hamil, infeksi pada ibu hamil
dan kelainan kongenital / bawaan dari bayi.
4.2
Saran
Ø
Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa selalu meningkatkan pengetahuan kemampuan dan
keterampilan serta aktivitas dalam memberikan pelayanan
Ø
Bagi Tenaga Kesehatan
Khususnya bidan, hendaknya memberikan asuhan
kebidanan berdasarkan standart protein kebidanan dan diharapkan mampu
mengidentifikasi sedini mungkin adanya ketidakcocokan pada ibu hamil.
Ø
Bagi Institusi
Diharapkan memberi ungkapan dan asuhan kepada mahasiswa dengan membuat
laporan dalam melaksanakan tugas praktek.
DAFTAR PUSTAKA
§
Obstetri. Patologi Edisi 2 FK Universitas
Padjajaran. Jakarta
: EGC
§
Gde Manuaba, Ida Bagus. 1990. Memahami
Reproduksi Wanita
§
Varney’s Midwifery Third Edition. James and
Bartruet. New York
Tidak ada komentar:
Posting Komentar