Selasa, 28 April 2015

Asfiksia Neonatorum



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Asfiksia Neonatorum adalah keadaan bayi yang tidak dapat bernafas spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan yang lebih lanjut.
Penilaian statistik dan pengalaman klinis atau patologi anatomis menunjukkan bahwa keadaan ini merupakan penyabab utama mortalitas dan morbiditas bayi baru lahir. Hal ini dibuktikan oleh drage dan berender (1996) yang mendapatkan bahwa agar skor yang rendah sebagai manifestasi hipoksia berat pada bayi saat lahir akan memperlihatkan angka kematian yang tinggi.
Menghadapi asfiksia neonatorum memang diperlukan tindakan sehingga diharapkan bidan dapat segera melakukan rujukan medis ke rumah sakit. Melakukan pertolongan persalinan dengan risiko rendah di daerah pedesaan sebagian besar berlangsung dengan aman dan baik. Penilaian bayi baru lahir dilaksanakan dengan mempergunakan sistem nilai APGAR.
Bidan sebagai tenaga medis disini terdepan, diharapkan peka terhadap pertolongan persalinan sehingga dapat mencapai well boin baby dan well health mother.

1.2    Tujuan
1.2.1        Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa dapat menerapkan asuhan kebidanan pada bayi dengan asfiksia di BPS Kasih Ibu jatirogo melalui pengkajian tentang masalah yang timbul serta bagaimana cara mestinya.
1.2.2        Tujuan Khusus
1.      Mahasiswa mampu mengkaji lebih dalam tentang asfiksia yang ada di BPS Kasih ibu jatirogo
2.      mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah asfiksia pada bayi
3.      Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial pada bayi dengan asfiksia
4.      Mahasiswa mampu melakukan antisipasi dan tindakan segera atau kolaborasi
5.      Mahasiswa mampu membuat perencanaan pada bayi dengan asfiksia
6.      Mahasiswa mampu melakukan rencana yang telah disusun pada bayi dengan asfiksia
7.      Mahasiswa mampu mengevaluasi pelaksanaan dari rencana yang telah diberikan

1.3    Ruang Lingkup
Dalam pembuatan laporan praktek ini, kami membahas tentang asfiksia pada bayi, dimana di dalamnya akan kami bahas tentang pengertian asfiksia, sebab-sebab (etiologi), penilaian dan penanganan pada bayi dengan asfiksia serta pengkajian yang kami ambil dengan melakukan anamnesa data obyektif.

1.4    Metode Penulisan
Dalam penelitian ini kami menggunakan beberapa metode, diantaranya :
a.       Observasi keadaan bayi
b.      Penanganan bayi
c.       Metode kepustakaan, kami menggunakan literatur dari buku-buku sumber ilmu kebidanan.

1.5    Pelaksanaan
Praktek asuhan kebidanan ini dilakukan di BPS Kasih ibu jatirogo                pada tanggal 20 April 2009 – 02 mei 2009.

1.6    Sistematika Penulisan
BAB I      Berisi pendahuluan yang terdiri dari : latar belakang, tujuan umum, tujuan khusus, ruang lingkup, metode penulisan, pelaksanaan dan sistematika penulisan
BAB II     Berisi tujuan pustaka yang terdiri dari konsep dasar bayi asfiksia dan konsep dasar asuhan kebidanan menurut Hellen Varney
BAB III   Berisi tinjauan kasus yang terdiri dari pengumpulan data, identifikasi diagnosa, masalah-masalah potensial, identifikasi tindakan segera / kolaborasi, intervensi dan evaluasi
BAB IV   Berisikan penutup terdiri dari kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1    Konsep Dasar Asfiksia Neonantorum
2.1.1        Definisi
Bayi baru lahir normal adalah bayi aterm atau cukup bulan dengan umur kehamilan antara 37 minggu – 42 minggu, dengan berat badan 2500 – 4000 gram.
Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir disertai dengan keadaan hypoxia, hipercapnea dan berakhir dengan asidosis (FKUI, 1985)
Asfiksia neonatorum adalah keadaan bayi menurunkan O2 dan makin meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut (Manuaba, 1998)

2.1.2        Eiologi
Beberapa faktor tertentu dapat menyebabkan terjadinya asfiksia neonatorum, diantaranya adalah :
1.      Faktor Ibu
-          Preeklamsia dan eklamsia
-          Partus lama / partus macet
-          Demam selama persalinan
-          Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV)
-          Kehamilan lewat waktu (lebih dari 42 minggu)
2.      Faktor tali pusat
-          Lilitan tali pusat
-          Tali pusat pendek
-          Simpul tali pusat
-          Prolapsus tali pusat
3.      Faktor bayi
-          Bayi prematur (kurang 37 minggu kehamilan)
-          Persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia bahu, ekstraksi vakum, ekstraksi vorsep)
-          Kelainan bawaan (kongenital)
-          Air ketuban bercampur mekanium
2.1.3        Gambaran klinis
Pernafasan spontan bayi baru lahir bergantung kepada kondisi janin pada masa kehamilan dan persalinan proses kelahiran sendiri selalu menimbulkan aspiksia ringan yang bersifat sementara pada bayi (asfiksia transient) proses ini dianggap sangat perlu untuk merangsang kemoreseptor pusat pernafasan agar terjadi “primary gosping” yang kemudian akan berlanjut dengan pernafasan teratur. Sifat asfiksia ini tidak mempunyai pengaruh buruk karena reaksi adaptasi bayi dapat mengatasinya.
Asfiksia neonatorium dapat dibagi dalam :
1.      Vigorous baby
Skor APGAR : 7-10 dalam hal ini bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan istimewa
2.      Mild moderate aspiksia (aspiksia sedang)
Skor APGAR : 4-6 pada pemeriksaan fisik akan terlihat frewensi jantung lebih dari 100 x/menit, tonus otot kurang baik/tidak baik, stenosis, reflek iritabilitas tak ada.
3.      Aspiksia berat
Skor APGAR : 0-3 pada pemeriksaan fisik : frekwensi jantung <           100 x/menit tonus otot buruk, sinopsis berat dan kadang-kadang pucat, refleks iritabilitas tidak ada.
Asfiksia berat dan apneu :
a.       Bunyi jantung janin hilang tak lebih dari 10 menit, sebelum lahir lengkap
b.      Bunyi jantung bayi menghilangkan post partum
Tanda
0
1
2
Frekwensi jantung
Tidak ada
< dari 100 x/menit
> dari 100 x/menit
Usaha bernafas
Tidak ada
Lambat, tidak teratur
Menangis kuat
Tonus otot
Lumpuh
Ekstrimitas flexi sedikit
Gerakan aktif
Refleks
Tidak ada
Gerakan sedikit
Menangis kuat
Warna kulit
Biru/pucat
Badan kemerahan, ekstremitas biru
Badan dan ekstremitas kemerahan

2.1.4        Diagnosis
Untuk dapat menegakkan diagnosis gawat janin dapat ditegakkan dengan pemeriksaan gawat janin
a.       Denyut jantung janin
DJJ normal antara 120 sampai 160 x/mnt
Terjadinya gawat janin menimbulkan perubahan DJJ
-          Meningkat 160 x/mnt tingkat permulaan
-          Mungkin jumlah sama dengan normal tetapi tidak teratur
-          Jumlah menurun di bawah 100 x/mnt apalagi disertai dengan irama yang tidak teratur
b.      Mekonium dalam air ketuban
Pengeluaran mekonium pada letak kepala menunjukkan gawat janin karena terjadi rangsangan nervus x, sehingga peristaltik usus meningkat dan spinter ani terbuka.
2.1.5        Penanganan
Prinsip dasar resusitasi
1.      Memberikan lingkungan yang baik pada bayi, mengusahakan saluran pernafasan tetap bebas serta merangsang timbulnya pernafasan yaitu agar oksigenisasi dan pengeluaran CO2 berjalan lancar
2.      Memberikan bantuan pernfasan secara aktif pada bayi yang menunjukkan usaha pernafasan lemah
3.      Lakukan koreksi terhadap sinopsis yang terjadi
4.      Menjaga agar sirkulasi darah tetap baik
Tahapan-tahapan resusitasi dengan menggunakan prinsip ABCD
A  :  AIR WAY (memastikan saluran nafas terbuka)
-          Meletakkan bayi dalam posisi kepala defleksi, bahu diginjal
-          Menghisap mulut, hidung dan kadang-kadang trakea
-          Bila perlu masukkan pipa endotrakeal (pipa ET) untuk memastikan saluran pernafasan terbuka
B  :  Breathing (memulai pernafasan)
-          Memakai rangsangan taktil untuk memulai pernafasan
-          Pipa ET dan balon
-          Sungkup rangsangan taktil untuk memulai pernafasan
-          Pipa ET dan balon
-          Masuk ke mulut (hindari paparan infeksi)
C  :  Circulation (mempertahankan sirkulasi darah)
        Rangsangan dan pertahankan sirkulasi darah dengan cara :
-          Kompresi dada
-          Pengobatan

D  :  Drugs (obat-obatan)
        Obat-obatan diperlukan oleh bayi baru lahir yang tidak memberikan respon terhadap ventilasi yang adekuat dengan oksigen 100% dan kompresi dada, obat-obatan diberikan apabila :
-          Frekwensi jantung bayi tetap di bawah 50/mnt walaupun telah dilakukan ventilasi adekuat (dengan oksigen 100%) dan kompresi dada untuk paling sedikit 30 detik
-          Frekwensi jantung nol
Tindakan khusus
1.      Aspiksia berat (skor apgar 0-3)
-          Langkah  utama memperbaiki ventilasi paru dengan memberikan O­2 dengan tekanan intermitten.
-          Antibiotik profilaksis
-          Keadaan aspiksia berat disertai asidosis à berikan injeksi IV bikarbonat natrikus dosis 2-4 ml/kg BB, glukosa 15-20% dengan dosis 2-4 ml/kg BB
-          Perlu diperhatikan reaksi optimal obat-obat apabila pertukaran gas paru sedikit banyak telah berlangsung usaha pernafasan (gasring) bisa mulai timbul
-          Bila 3 x langkah tidak didapat pernafasan atau frementasi jantung masase jantung segera lakukan frelwensi jantung 80-100 x/mnt
-          Bila tindakan ini tidak memberikan hasil, bayi harus dimulai kembali mungkin disebabkan karena gangguan asam basa, gangguan organik seperti hernia diafragmatika, atresia atau stenosis.
2.      Aspiksia ringan (skor apgar 4-6)
-          Bila dalam waktu 30-60 detik tidak timbul pernafasan spontan segera ventilasi aktif kateter O2 intra nasal dan O2 dialirkan             1-2 ml/mnt
-          Antibiotik profilaksis

2.2    Konsep Dasar Asuhan Kebidanan (Tinjauan Teori menurut Varney)
Dalam melaksanakan proses managemen kebidanan ini menggunakan 7 langkah menurut Hellen Varney yaitu :

I.           Pengkajian
Adalah pengumpulan data lengkap untuk mengevaluasi pasien yaitu memeriksa untuk memperoleh data yang diberikan untuk menilai keadaan secara lengkap, pengumpulan data ini meliputi :
A.    Data Subyektif
1.      Identitas / biodata
-          Nama
Meliputi nama ibu dan suami agar dapat mengenal dan membedakan dengan bayi lain
-          Umur
Untuk mengetahui sudah berapa lama bayi lahir sehingga bisa lebih mudah menentukan kebutuhan bayi dengan baik
-          Jenis kelamin bayi
Agar dapat mengenal dan tidak keliru dengan klien lain, jika kemungkinan banyak kesamaan biodata dengan klien lain
-          Berat dan panjang badan
Untuk mengetahui berat dan panjang bayi pada saat lahir
-          Agama
Dengan mengetahui agama klien akan lebih mudah memecahkan masalahnya
-          Pendidikan
Untuk mempermudah melakukan komunikasi dan memberikan motivasi sesuai tingkat pengetahuan
-          Pekerjaan
Untuk mengetahui sejauh mana pekerjaan dengan masalah kesehatan dan pembiayaan serta menunjukkan keadaan ekonomi dan dapat mempengaruhi kesehatan
-          Alamat
Untuk mempermudah hubungan bila mendesak dan untuk mengetahui keadaan lingkungan tempat tinggal dan mempermudah kunjungan
2.      Keluhan utama
Untuk mengetahui keluhan klien apakah datang untuk memeriksakan keadaan atau yang lainnya.

3.      Riwayat prenatal (kehamilan)
Meliputi riwayat penyakit kehamilan sekarang dan kebiasaan waktu hamil
4.      Riwayat intranatal
Meliputi riwayat penyakit kehamilan yaitu jenis persalinan ditolong siapa dan kapan persalinan terjadi
5.      Riwayat keluarga
Adakah keturunan kembar dan keluarga, adakah yang menderita penyakit menurun, menular dan menahun

B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan umum
Keadaan umum dan tanda-tanda vital, meliputi keadaan umum bayi, suhu, pernafasan, nadi dan berat badan sekarang
2.      Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan ini dilakukan dengan teknik inspeksi, palpasi dan diskultasi dari kepala hingga kaki untuk mengetahui normal atau terdapat kelainan
3.      Pemeriksaan khusus
a.       Antropometri
Lingkar kepala   : normal 33-35
SOB                   : 32 cm
MO                     : 34 cm
FO                      : 35 cm
LIDA                 : 30-38 cm
LILA                  : 10-11 cm
b.      Refleks
Moro                  : +
Boting                : +
Sacking              : +
Graps                  : +
II.        Diagnosa
Langkah ini diambil berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada pasien
Diagnosis     : Neonatus aterm dengan keadaan fisiologis
DS                : Diperoleh dari keterangan ibu
DO               : Diperoleh dari hasil pemeriksaan
III.     Dianosa Masalah Potensial
Langkah ini diambil berdasarkan diagnosa atau masalah yang telah ditemukan berdasarkan data yang ada kemungkinan menimbulkan keadaan yang lebih parah
IV.     Kebutuhan Segera
Mencakup tentang tindakan segera untuk menangani diagnosa / masalah
V.        Intervensi
Berisi asuhan-asuhan yang akan diberikan kepada klien berdasarkan diagnosa / masalah
VI.     Implementasi
Berisi tentang asuhan yang telah diberikan kepada klien berdasarkan intervensi yang telah disusun sebelumnya
VII.  Evaluasi
Langkah ini merupakan cara untuk mengevaluasi asuhan yang telah diberikan apakah telah memenuhi kebutuhan asuhan yang dibutuhkan dan diperlukan pengulangan atau perbaikan jika asuhan belum efektif.

BAB III
TINJAUAN KASUS

Pengkajian
Tanggal pengkajian          : 21 April 2009
Jam                                   : 13.20 WIB
Oleh                                 : Christina R.D
A.    Data Subyektif
1.      Identitas / Biodata
Nama bayi            : By Ny. “S”
Umur bayi            : 0 Hari (bayi baru lahir)
Tgl/ jam/ lahir       : 21 April 2009 / 13.15 WIB
Jenis kelamin        : Perempuan
No. Register         :  25
BB                        : 3300 gram
PB                        : 48 cm
AS                        : 4-6
Bama ibu              : Ny. “S”
Umur ibu              : 22 tahun
Suku / bangsa       : Jawa / Indonesia
Agama                  : Islam
Pendidikan           : SMP
Pekerjaan              : Tani
Alamat                 : Nggandu latsari-Jatirogo  

Nama ayah           : Tn. “D”
Umur ayah           : 23 tahun
Suku / bangsa       : Jawa / Indonesia
Agama                  : Islam
Pendidikan           : SMP
Pekerjaan              : Tani
Alamat                 : Nggandu latsari-Jatirogo
2.      Keluhan utama
Lahir tidak menangis, tidak bisa bernafas spontan, ekstremitas biru dan
Tidak ada reflek
3. Riwayat prenatal
a.       Riwayat penyakit kehamilan
Perdarahan              :     Ibu mengatakan bahwa waktu hamil tidak pernah perdarahan
Preeklamasi             :     Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita preeklamasi
Eklamasi                  :     Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah eklamasi
Penyakit kelamin     :     Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit kelamin
b.      Kebiasaan waktu hamil
Makan                     :     Ibu mengatakan selama hamil makan 3 x sehari dengan menu seadanya dan minum air putih 4-5 gelas sehari
Obat / Jamu             :     Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan / jamu
Merokok                  :     Ibu mengatakan tidak pernah merokok
Lain-lain                  :     tidak ada
3.      Riwayat persalinan sekarang
a.       Jenis persalinan       :     Spontan
b.      Ditolong oleh          :     Bidan
c.       Ketuban pecah        :     Spontan
Warna ketuban        :     Jernih
d.      Komplikasi
Ibu                           :     Tidak ada
Bayi                         :     Asfiksia
e.       Keadaan BBL
UK                          :     40 minggu
AS                           :     4-6
4.      Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menahun baik dari pihak ayah maupun ibu seperti jantung, asma, DM, hepatitis, dll.
5.      Pola kebiasaan
Nutrisi                           :     Bayi diberi ASI setelah kondisi bayi membaik 
Eliminasi                       :     Bayi BAB 1 kali (mekonium) dan BAK 1 kali
Istirahat                         :     Setelah dilakukan penanganan bayi asfiksia ringan setelah bayi menangis bayi tertidur dan bangun jika haus dan mengompol
Personal hygiene           :     Bayi belum di mandikan,menunggu  6 jam setelah lahir dan bila kondisi bayi sudah membaik.hanya menggati popok saja bila bayi mengompol.
Aktifitas                        :     Bayi tidak menangis dengan spontan dan setelah dilakukan penanganan bayi asfiksia bayi menangis setelah itu tertidur.
B.     Data Obyektif
1.      Pemeriksaan umum
Keadaan umum             :     Asfiksia ringan
Suhu                              :     36 oC
Pernafasan                     :     30 x/mnt
HR                                :     96 x/mnt
BB/PB                           :     3300 cm /48 cm
A-S                                :     4-6
Caput                            :     tidak ada
2.      Pemeriksaan fisik
a.       Inspeksi
Kepala                     :     Rambut tebal, tidak terdapat vernik caseosa, tidak terdapat caput dan tidak ada lesi
Ubun-ubun              :     Ubun-ubun besar belum menutup
Muka                       :     Berwarna merah muda, tidak cyaonis atau ikterus
Mata                        :     Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda dan tidak juling
Telinga                    :     Daun telinga teraba keras
Mulut                      :     Bibir lembab dan kemerahan tidak cyanosis dan tidak ada labioskisis,labio palato skisis
Leher                       :     Tidak terdapat vernixcaseosa, tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tyroid
Dada                       :     Simetris, datar, tidak ada tarikan intrakosta, tidak pingoen breast dan flanel chest
Abdomen                :     Bulat menonjol, pusat basah dan masih segar.
Tali pusat                 :     Tali pusat masih basah dan tidak ada infeksi
Punggung                :     Simetris, tidak ada spinabifida, tidak skoliosis, lordosis maupun kifosis
Ekstrimitas              :     Lengkap, tidak ada kelainan seperti sindaktili, anadaktili atau polydaktili
Genetalia                 :     Labia mayora sudah menutupi labia minora,klitoris menonjol.
Anus                        :     Tidak atreksia ani dan tidak atreksia rekti 
b.      Palpasi
Hidung                    :     Septum nasal terbentuk dan tidak ada kelainan pada tes pernafasan kedua lubang hidung dan tidak ada polip
Leher                       :     Tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid
Abdomen                :     Tidak ada meteorismus dan teraba  pembesaran hepar
c.       Auskultasi
Dada                       :     Tidak ada wizing / ronki

Abdomen                :     Tidak ada meteorismus dan peristaltic usus positif
3.      Pemeriksaan khusus
a.       Antropometri
-          Lingkar kepala
SOB                  :     35 cm
FO                     :     39 cm
MO                    :     38 cm
-          LIDA                :     40 cm
-          LILA                 :     12 cm
b.      Refleks
Refleks moro           :     lemah
Refleks rooting       :     lemah
Refleks graphs        :     lemah
Refleks socking       :     lemah
4.      Terapi 
Pemberian O2 2 liter / jam
       Rangsangan taktil
Interpretasi Data
Diagnosa           :     Bayi i dengan Aspiksia
DS                     :     -
DO                    :     - Lahir tgl. 24 Juli 2008
                                - KU             : lemah
                                - S                 : 36,5 oC
                                - HR                         : 142 x/mnt
                                - RR                         : 36 x/mnt
                                - AS              : 1-3

Antisipasi Masalah Potensial
Terjadi apneu dan infeksi

Identifikasi Tindakan Segera
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian O2 dan resusitasi

Intervensi
Tanggal                :     24 Juli 2008                       Jam : 13.00 WIB
Diagnosa              :     Neonatus aterm umur 1 hari dengan asfiksia berat
Tujuan                  :     Setelah dilakukan asuhan kebidanan 1 x 24 jam diharapkan bayi dapat bernafas spontan
Kriteria hasil
-          Bayi tidak cyanosis
-          Bayi bernafas spontan
-          Tonus otot baik
-          K/U baik
-          HR   : 80-100 x/mnt
-          RR    : 30-60 x/mnt
-          S       : 36,5 oC – 37,5 oC

Implementasi
Tanggal : 24 Juli 2008                  Jam :13.30 WIB



Hari / Tgl
Pelaksanaan
TTD
Kamis,
24 Juli 2008
1.      Mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi
2.      Mengobservasi jalan nafas dan airway agar tidak ada penyumbatan dan O2 terpasang 2 liter / 2 jam
3.      Mengobservasi TTV
S    : 36,5 oC
HR             : 142 x/mnt
RR : 36 x/mnt
4.      Mempertahankan suhu tubuh bayi tetap optimal dengan menaruhnya di incubator dan mengganti popok tiap basah agar tidak terjadi hipotermi
5.      Memberikan ASI / PASI 20 cc / 2 jam
6.      Melanjutkan advis dokter : cefo 125 cc, ampi 125 cc

Jum’at
25 Juli 2008
-         Berikan PASI / ASI sesuai kebutuhan 20 ml/2 jam
-         Mengobservasi TTV
S     : 36,5 oC
HR             : 100 x/mnt
RR  : 42 x/mnt
Gerakan bayi  : baik
-         Mengobservasi jalan nafas
-         Perawatan tali pusat
-         Memandikan bayi 2 x sehari
-         Melanjutkan advis dokter



Evaluasi
Tanggal    : 24 Juli 2008               Jam : 14.00 WIB
S   :     -
O  :     Tgl lahir        :     24 Juli 2008
           KU               :     Asfiksia berat
           S                   :     36,5 oC
           HR               :     142 x/mnt
           RR                :     36 x/mnt
           BB                :     2750 kg
           PB                :     48 cm
           AS                :     1-3
A  :     Neonatus aterm umur 1 hari dengan asfiksia berat
P   :     Lanjutkan pemberian nutrisi, observasi TTV, observasi jalan nafas
           - Perawatan tali pusat aseptik
           - Memandikan bayi 2 kali sehari
           - Melanjutkan terapi

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal   : 25 Juli 2008                            Jam : 12.00 WIB
S   :     -
O  :     KU               :     Baik
           Kesadaran    :     Composmentis
           S                   :     36,5 oC
           HR               :     42 x/mnt
           RR                :     100 x/mnt
           BAB             :     Mekanium
           BAB             :     Lancar
           Tonus otak   :     Baik
A  :     Neonatus aterm umur 2 hari dengan asfiksia
P   :     - Lanjutkan pemberian nutrisi
           - Observasi TTV
           - Observasi jalan nafas
           - Perawatan tali pusat aseptik
           - Memandikan bayi 2 kali sehari
           - Melanjutkan terapi

Rencana Asuhan :
1.    Mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi
R/ mencegah terjadinya infeksi
2.    Observasi jalan nafas dan jaga airway
R/ mencegah terjadinya penyumbatan jalan nafas
3.    Obervasi TTV dan tonus otot
R/ memantau keadaan bayi
4.    Pertahankan suhu tubuh bayi dengan optimal
R/ agar tidak terjadi hipertensi/ hipotermi
5.    Berikan ASI / PASI sesuai kebutuhan 20 ml / 2 jam
R/ pemenuhan nutrisi
6.    Kolaborasi dengan dokter
R/ Pemberian terapi lebih lanjut

BAB IV
PENUTUP

4.1    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, kesimpulan yang dapat diambil adalah :
-          Aspiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur setelah lahir
-          Faktor-faktor penyebab kegagalan pernafasan bayi yaitu :
1.      Faktor ibu
2.      Faktor tali pusat
3.      Faktor janin
-          Aspiksia neonatorum dapat dibagi dalam
1.      Vigorous baby (APGAR Skor 7-10)
2.      Mild Moderate Aspiksia / aspiksia sedang (APGAR Skor 4-6)
3.      Aspiksia berat (APGAR Skor 0-3)
-          Penanganan Aspiksia dengan menggunakan resusitasi dengan prinsip ABCD yaitu : airway, breathing, circulation, drugs

4.2    Saran
-          Mahasiswa
Dapat menerapkan antara teori dengan praktek dan dapat melaksanakan sesuai dengan asuhan kebidanan
-          Insiden pendidikan
Memperbanyak sumber pustaka agar lebih mudah dalam penyusunan laporan dan menambah pengetahuan
-          Lahan praktik
Dapat meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan meningkatkan profesionalisme kerja

DAFTAR PUSTAKA

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI,1985, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan       Anak. Jilid 3

Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Inaternal dan Neonatal,        Jakarta : YBP,SP

Prof, Dr. Mochtar, Rustam MPH. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 2, Jakarta EGC.

Asuhan Persalinan Norma, 2007. Edisi 3 (Revisi). Jakarta.

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI “S” DENGAN ASFIKSIA BERAT
di Ruang Neonatus RSD dr. Soegiri Lamongan
(tanggal 21 Juli 2008 – 02 Agustus 2008)


Pembimbing
RINING SULISTYA R. S. Kep. Ns
NIK. 45115022






















Oleh :

INNAMA ARIFATIN
NIM : 06.04.176




PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
AKADEMI KEBIDANAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
Jl. P. Diponegoro No. 17 Telp.(0356) 321287 Tuban
2007 – 2008

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan asuhan kebidanan pada bayi Ny. “S” usia 1 hari dengan asfiksia di Ruangan neonatus RSUD Dr. Soegiri Lamongan telah disahkan dan disetujui pada tanggal 28 Juli 2008.






Mahasiswa,
AKBID NU Tuban



INNAMA ARIFATIN
NIM :06.04.176




Mengetahui,

Pembimbing Ruangan
RSUD Dr. Soegiri Lamongan



Hj. NAFIATUL.A.Amd.Keb.S.Psi
NIP. 140 116 955
Pembimbing Akademik
AKBID NU TUBAN



RINING SULISTYA, R.S.Kep.Ns
NIK. 451 15 22


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan praktek klinik kebidanan ini tanpa suatu hambatan.
Dalam penyusunan makalah ini kami berusaha dan berupaya semaksimal mungkin untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan, logika, dan prinsip-prinsip ilmiah yang telah kami peroleh selama dalam pendidikan tanpa terlepas dari bimbingan, arahan dan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.      Bapak dr. Heri Widianto selaku direktur RSUD dr. Soegiri Lamongan
2.      Bapak Miftakhul Munir, SKM, M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan NU Tuban
3.      Ibu Hj. Nafiatul A.Amd.Keb. SPSI selaku dosen pembimbing AKBID NU Tuban
4.      Ibu Rining Sulistya R. S.Kep. NS selaku dosen pembimbing AKBID NU Tuban
5.      Semua perawat jaga ruang Neonatus RSUD dr. Soegiri Lamongan
6.      Kedua orang tuaku yang telah memberikan doa dan dukungannya
7.      Kepada semua teman-teman yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini
Dalam pembuatan laporan ini tentunya banyak kekurangan baik dari segi isi ataupun penulisannya. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan demi keberhasilan dan kesempurnaan pembuatan laporan praktek yang akan datang.
Harapan kami laporan praktek ini dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi pembaca.


Lamongan, 28 Juli 2008

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................
BAB I       PENDAHULUAN...............................................................................
1.1    Latar Belakang ..............................................................................
1.2    Tujuan ...........................................................................................
1.3    Ruang Lingkup .............................................................................
1.4    Metode Penulisan .........................................................................
1.5    Pelaksanaan ...................................................................................
1.6    Sistematika Penulisan ...................................................................
BAB II      TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................
2.1    Konsep Dasar Asfiksia Neonatorum ............................................
2.2    Konsep Dasar Asuhan Kebidanan (Tinjauan Teori Menurut
Varney) .........................................................................................
BAB III    TINJAUAN KASUS ..........................................................................
            Pengkajian ........................................................................................................
            Diagnosa / Masalah ..........................................................................................
            Diagnosa / Masalah Potensial dan Antisipasi Tindakan ..................................
            Tindakan Segera ..............................................................................................
            Intervensi / Perencanaan ..................................................................................
            Implementasi / Pelaksanaan .............................................................................
            Evaluasi ............................................................................................................
BAB IV    PENUTUP
4.1    Kesimpulan ...................................................................................
4.2    Saran .............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar